Jumat, 21 Agustus 2020

PANGERAN SURAWIYOTO SABA KIKIN




~Pangeran Surawiyata atau Saba Kikin adalah anak dari pecat Tanda Terung (Husen) . sedangkan raden Surya adalah putra dari Raden Fatah (Hasan) pendiri kesultanan demak bintoro. mereka berdua adalah kakak beradik yang datang dari Palembang.
Yang menarik menegenai Jin Bun ketika dinarasikan di cerita sejarah lasem. Jin Bun adalah seorang bajak Laut yg bermarkas di Teluk Meco.
Dalam catatan Tome Pires, tentang Jawa... Kakek Pate Onus menaklukkan Jepara dengan cara bajak laut.

Di Rembang ditempati oleh Pate Orub. Sedangkan di Tedunan ditempati oleh Pate Morub. Tedunan merupakan daerah yang rame berpenduduk kira-kira 2000 jiwa. sedangkan di Jepara baru sekitar 200 jiwa. Pate Morub sangat di hormati oleh Pate Rodin.
Dari penelusuran kami dari teman teman yayasan arga kencana pati, wilayah Tedunan dan Teluk Meco adalah bersebelahan. Walaupun Teluk Menco dan Tedunan sekarang terletak berbeda kabupaten, tetapi sama sama berada di tepi pantai pesisir laut utara jawa.

Teluk Menco masuk kecamatan Wedung Kab Demak, Sedangkan Tedunan masuk kecamatan Welahan Kab Jepara.
Jadi antara keterangan Tome Pires, ada korelasinya dengan cerita sejarah lasem
Saba Kikin adalah pangeran sekar seda Laut, adipati Matahun bin pecat tanda Terung atau Hasan anak Arya Abdilah. Hasan adik Jin Bun, memperanakan Saba Kikin (Surawiyata atau Sekar sedo laut) menurunkan, Raden Sariman atau dalam babad tanah jawa di kenal Arya Penangsang dan adiknya Arya Matahun.
Dari kajian dan penelitian berdasar narasi yang kami himpun, Pati Unus bukan raja Demak ke dua. Pati Unus adalah menantu raden Fatah. Raja ke dua Demak adalah pangeran Surya, Makamnya berada di komplek masjid agung Demak dan sudah di renovasi total oleh Pakubuono ke III. Pati Unus meninggal saat menyerbu portugis di malaka di 1518 M.

Narasi Tome Pires di soma oriental membuka tabir gelap sejarah Demak. Pate Onus bukan Pate Rodin yunior.
Sunan kudus atau Ja'far sodiq meninggalkan Demak setelah diangkat menjadi Panembahan Kudus menggantikan kakak iparnya yg bernama Amir Said atau Amir Aji setelah Amir Aji bin Usman Aji ( Sunan Ngundung) menguasai Muria dari tangan Umar Said atau Raden Sahid Kusuma Hastuti sunan kalijaga bin Santi Kusuma.

Sultan Trenggana bertahta di Demak karena berhasil merebut(mengkudeta) kakak iparnya yaitu Raden Surya (Sultan Demak II) atas Konspirasinya dengan Raja Siak dan Pahang, juga Portugis, ketika Ekspedisi melayu jilid II. Sultan Trenggana naik tahta menggantikan Raden Surya menjadi Sultan Demak ke III. Hingga terbunuh oleh abdi pembawa dirinya sendiri, seorang budak laki-laki yang cantik (mairil) ketika sultan trenggono menyerang Panarukan. Jadi Trenggana mati tidak pada posisi sebelum berperang yang di kisahkan Dan ditusuk pisau dapur oleh budak pembawa sirih. Hingga timbullah rasa kekecewaan para Bupati pesisir yang membantu Trenggana menyerang panarukan kecewa karena tidak jadi mendapatkan jarahan perang. Akhirnya menjarah Demak yang sudah kalah perang hingga mengkorbankan banyak harta benda dan ratusan ribu nyawa.
Lantas benarkah Penangsang terlibat? Penangsang yang mengetahui kekacauan Demak atas perintah sunan kudus Ja'far sodiq di utus untuk kembali saja ke Palembang melanjutkan tahta kakek buyutnya disana.
Jadi, kisah yang menceritakan kebohongan sejarah berdasar Babad Tanah Jawa ,sejarah versi Mataram. Yang menceritakan Arya Penangsang melawan Sutawijaya Panembahan Senapati Mataram, hanya untuk melegitimasi kekuasaan heroisnya raja Mataram yang sebenarnya tidak pernah ada.

sumber
*Perene Gina Cao mendes pinto
*Hikayat Hasanudin Babad Banten
*Soma oriental Tome Pires
*Babad Tanah Jawa
*Pustaka Caruban Nagari
*Serat Kandha
*Babad *Sangkalaning Momana
Penulis bapak asib pemerhati sejarah pati yayasan arga kencana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar