Rabu, 05 Agustus 2020

PRASASTI SARANGAN





 Prasasti Sarangan berangka tahun 851 Saka (929 M) yang beraksara huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti yang terbuat dari batu ini menjadi koleksi Museum Nasional dengan No. Inventaris D.14 Prasasti ini ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur, yang isinya menceriterakan tentang Desa Sarangan sebagi sima oleh Raja Rakai Hino Pu Sindok pada thun 851 Saka. ***
              
Om awighnam astu. /o/ Swasti Sakawarsatita 851 srawanamasa titi dwadasi krisnapaksa Wa Po Bu wara.

pusyanaksara dewadewata siwayoga

Irika diwasa ny anugraha sri maharaja rake hino mpu sindok sri isyanawikrama dharmotunggadewa umingsor i samgat momahumah kalih madander mpu padma anggehan mpu kundala ri tan katamana. .. .. .. .. .. .. .. .. sarangan watek bawang . . . . . . . . . . .

Tahun Saka 851 Bulan Srawana Tanggal 12 Paruh gelap

Hari Uwas Pon Budha/Rabu

05 Agustus 929 Masehi

Sumber : L Ch Damais 55

Wuku Madangkungan

Cara Penguasa Jawa Mengelola Air

Sementara sistem irigasi dibangun di kali Pikatan yang mengalir dari lereng-lereng gunung Welirang ke arah barat laut dan bermuara di kali Brangkal, salah satu anak sungai Brantas. Keterangan itu termaktub dalam Prasasti Sarangan yang berasal dari pemerintahan Mpu Sindok, raja pertama kerajaan Medang, pada 929.

Perempuan Penguasa Masa Mataram Kuno

Adapun *Rakryan Anakbi* dan *Samgat Anakbi* diperkirakan pejabat perempuan karena kata *anakbi* bisa berarti istri atau perempuan. *Rakryan Anakbi *dijumpai di antara deretan para *rakai* dan *Samgat Sarangan *dalam Prasasti Sarangan (851 saka atau 929 M). Namanya tidak jelas karena bagian prasasti yang menyebutnya telah aus. *Samgat Anakbi Dyah Pendel *disebut dalam Prasasti Hring (851 saka).

“Dari gelar *samgat* yang dicantumkan pada namanya, dia tentu seorang pejabat keagamaan atau kehakiman,” tulis Ninie Susanti.

*Samgat *dan *rakai* merupakan jabatan bagi penguasa daerah. Jabatan ini biasa digunakan pada masa Mataram Kuno sampai Kadiri*. *Mereka membawahi daerah lungguhnya atau yang pada masa lalu disebut *watak *atau *wisaya.*

Prasasti Sarangan berangka tahun 851 Saka (929 M) yang beraksara huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti yang terbuat dari batu ini menjadi koleksi Museum Nasional dengan No. Inventaris D.14


Tidak ada komentar:

Posting Komentar