Rabu, 01 April 2020

HUBUNGAN MITREKA SATATA MAJAPAHIT



MAJAPAHIT

Kerajaan yang cukup besar pengaruhnya di kepulauan jawa sebelum majapahid di jawa sudah ada kerajaan-kerajan yang lebih tua di pulau jawa salah satunya kerajaan mataram kuno yang beraja empu sendok, raja pertama dari sebuah Kerajaan Medang dalam periode Jawa Timur, yang telah memerintah antara 929 dan 947, disebut sebagai Sri Maharaja Rakai Hino.atau Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa. Berawal dari empu sendok inilah dinasti isana bermula, pusat Kerajaan baru didirikan di Jawa Timur antara dua kerajaan di Jawa Tengah. Kita mengetahui hal ini terbukti di temukannya sebuah prasati dari prasasti tahun 726 Saka (840 M) pada masa pemerintahan empu sendok pada tahun 928 sampai 946, kepuluan jawa dibagi menjadi dua wilayah yang berpengaruh, barat di bawah pengaruh Sriwijaya dan timur di bawah pengaruh oleh Mataram kuno beraja empu sendok

Kerajaan majapahid di dirikan raden wijaya atau bergelar Prabu Kertarajasa Jayawardana, atau lengkapnya Nararya Sanggramawijaya Sri Maharaja Kertarajasa Jayawardhana. jika mau dirunut lagi, Wijaya juga keturunan pendiri Kerajaan Singhasari. Dia adalah anak dari Dyah Lembu Tal, cucu Mahisa Camapaka atau Narasinghamurti. Kakeknya ini, adalah anak dari Mahisa Wonga Teleng, putra dari Ken Angrok dan Ken Dedes. Ken Angrok atau Sri Ranggah Rajasa adalah pendiri Dinasti Rajasa yang kemudian menurunkan raja-raja Singhasari dan Majapahit.

Ke maha besaran kerajaan majapahid tertulis dalam kitab puja sastra Negara jertagama karya empu prapanca, tome pires pengenala purtugis dan hikayat banjar, dari hikayat banjar di gambarkan dalam masyarakat pribumi senang dengan adanya pembentukan negara dipa, karena akhirnya mereka memiliki keteraturan tata pemerintahan. Asimilasi masyarakat pendatang dengan masyarakat asli di Kerajaan Negara Dipa inilah yang menjadi cikal bakal Proto Suku Banjar. Seperti dilukiskan dalam Hikayat banjar, Kerajaan Dipa menyatakan diri sebagai kerajaan pribumi Kalimantan ketika berhadapan dengan pihak luar/asing dengan penguasa Kerajaan Majapahit di Pulau Jawa. Sehingga tidak mengherankan jika Lambung Mangkurat telah dianggap sebagai tokoh pribumi/Dayak.

Penguasa kerajaan negara Dipa, Lambung Mangkurat (sekitar tahun 1319) mengunjungi Gajah Mada yang saat itu menjadi patih Kahuripan (Janggala/Hujung Galuh/"Jung-ya-lu") salah satu dari dua negeri utama di Majapahit. Pada saat itu Hayam Wuruk menjabat yuwaraja juga berkedudukan sebagai raja Kahuripan bergelar Jiwanarajyapratistha. Misi kunjungan ini untuk menjemput Raden Putra (Pangeran Suryanata dari majapahid) untuk dirajakan di negara dipa Kalimantan. Sedangkan menurut Babad Lombok, Dilembu Mangku Rat merupakan utusan Sunan Ratu Giri, penguasa Giri Kedaton untuk mengislamkan wilayah Kalimantan. di sinilah majaphid majapahid memperluas kekeuasaannya dengan cara perkawinan silang 


Dalam catatan tome pires pengelana portugis yang datang ke jawa pada tahun 1512 – 1515 tome pires mengambarkan wilayah kekuasaan Negeri Jawa luas hingga mencapai Maluku (Maluco) yang ada di sebelah Timur dan sebagian besar wilayah barat. Negeri Jawa bahkan nyaris menguasai pulau Sumatra dan pulau -- pulau lain yang dikenal oleh orang-orang Jawa. Hal ini berlangsung untuk waktu yang lama, kurang lebih seratus tahun, hingga akhirnya kekuatan Negeri Jawa mulai berkurang setelah berdirinya kerajaan pajang berganti dengan mataram islam samapai sekarang.

Beberapa ada teroi bahwa majapahid tidak pernah menguasai daerah daerah lain di nusantara atau luar Jawa. Majapahit, menurut teori ini hanya meliputi wilayah Jawa Timur dan sebagian Jawa Tengah. Majapahit tidak pernah berkuasa di luar wilayah itu. Daerah daerah atau negeri-negeri di luar Majapahit atau di luar wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah punya kedudukan sederajat dengan pihak kerajaan Majapahit. mereka tidak tunduk pada kekuasaan Majapahit. Mereka adalah MITREKA SATATA Majapahit. Mitreka Satata artinya negeri sahabat yang memiliki kedudukan sejajar tidak menguasai dan tidak dikuasai

Berdasarkan Kakawin Negarakertagama, yang merupakan negeri-negeri Mitreka Satata Majapahit adalah negeri-negeri asing yang berada di luar Indonesia sekarang. Jaman Majapahit, negeri-negeri yang termasuk sebagai Mitreka Satata Majapahit adalah negeri-negeri yang berada di luar zona wilayah Nusantara kekuasaan Majapahit. negeri-negeri Mitreka Satata Majapahit, menurut Kakawin Negarakertagama antaranya negeri-negeri asing seperti Siam, Campa, Kamboja, Yawana. Negeri Tiongkok tidak ditulis sebagai salah satu negeri Mitreka Satata Majapahit. Ini menunjukkan pada tahun 1365M, tahun selesainya penulisan kakawin negarakertagama oleh Prapanca, Negeri Tiongkok yang waktu itu masih dalam kekuasaan Dinasti Yuan, tidak dianggap sebagai negeri sahabat.
Pada faktanya memang sekitar tahun itu, pernah terjadi perselisihan di sekitar perairan Malaka antara armada perang Majapahit dengan pihak negeri Tiongkok. Itu terjadi paska wafatnya Adityawarman maharaja Pagaruyung Malayu. Dalam perkembangannya, sekitar jaman Laksamana Cheng Ho, kemungkinan besar negeri Tiongkok Dinasti Ming masuk sebagai salah satu Mitreka Satata Majapahit. Jaman pemerintahan Maharani Sri Suhita, bahkan ada mahaduta Tiongkok yang ditempatkan di kotaraja Majapahit

Demikianlah ulasan mengenai pengaruh atau kekuasaan majapahid yang kami rangku dalam berbagai macam sumber sumber sejarah Berdasarkan berita Kakawin Negarakertagama terdapat 8 negeri yang termasuk Mitreka Satata Majapahit yaitu: Siam/Syangka, Darmanegara, Martaban/Birma/Myanmar, Rajapura, Singanagari, Campa, Kamboja, dan Jawana/Annam.negeri-negeri yang termasuk Mitreka Satata atau sahabat Majapahit jelas tidak punya kewajiban sowan dan kirim upeti rutin tiap tahun ke Majapahit. kalau soal bertukar hadiah antara Majapahit dengan negeri-negeri sahabat sudah barang tentu kerap dilakukan sebagai tanda persahabatan. yang pasti, hadiah berbeda dengan upeti. Hadiah sifatnya tidak wajib, sedang upeti sifatnya wajib

Tidak ada komentar:

Posting Komentar