Minggu, 12 April 2020

JUNG MELAYU DAN JUNG PATI UNUS MENURUT TOME PIRES






~Catatan Tom Pires menceritakan bahawa kapal Jong Melayu dari Melaka dan Sumatra apabila berlabuh di Canton China pasti diarahkan berlabuh jauh dari pantai kerana dikhuatiri besarnya Jong Melayu akan menewaskan 20 kapal Cina.
Early Modern Southeast Asia telah menggunakan istilah leviathan untuk menggambarkan Jong Melayu yang membawa makna "Raksasa Laut" atau "Kapal Gergasi".

(The Suma Oriental of Tom Pires 1967)

Pada catatan The Suma Oriental of Tom Pires, Jilid 1 (London: The Hukluyt Society, 1944; 226-227). Catatan lain Tomé Pires, yang diterjemahkan oleh Armando Cortesão dan Francisco Rodrigues dalam The Suma Oriental of Tome Pires: an account of the East, from the Red Sea to China (2005: 233) makin menjelaskan kehebatan orang Makassar di lautan.
Penyebutan lain Pires terhadap orang Makassar yakni Celates maccassar, dengan tuduhan sebagai perampok, pembegal, atau penyamun. “As these Celates and robbers (who sometimes fished for their food, with their huts and wives and children on the land) live near the hill which now called Malacca….”

Orang Makassar sebagai bajak laut, malah diberitakan di Colonial Times (Hobart, Tas. : 1828 - 1857) berjudul Attacks on the Pirates in The Indian Archipelago. Meski tak menuduh secara langsung pada orang Makassar, namun lokasi pemberitaan berupa Macassar sudah cukup menjadi penanda tentang siapakah yang disebut sebagai para bajak laut tersebut.
Awal pemberitaan sudah memastikan keberadaan para bajak laut.


The latest date from this partof the Archipelago is Oct. 20, via Batavia.Piracy has become so common in and around Macassar, that the Dutch have been compelledto send an expedition to punish the offenders.The operations against the pirates have been very successful.


Berita tersebut tentang kapal Vesuvius, jenis fregat yang bertugas memberantas bajak laut. Para bajak laut itu biasa mencegat kapal Inggris dan Belanda. Dua kapal lainnya dalam gugus tugas memberantas bajak laut yakni HM Schooner-brig Dolphin dan HM Schooner Kameleon yang bertolak meningalkan Makassar, pantai selatan Sulawesi ke pantai utara Sumbawa dan Flores, pada 12 September 1848.

Ketiga kapal tersebut diberitakan sukses memberantas bajak laut.Tokoh utama dalam Sandeq Race Horst Liebner, yang juga seorang akademisi dan peneliti, punya catatan tersendiri tentang sosok bajak laut dan kapal yang mereka gunakan.Menurut Liebner dalam Perahu-Perahu Tradisional Nusantara (2002: 38), paling lambat sejak abad ke-18, padewakang merupakan tipe utama dari sekian banyak jenis perahu dagang jarak jauh Sulawesi-Selatan. Pedagang Mandar, Bugis, dan Makassar berlayar di seluruh Samudera Indonesia di antara Irian Jaya hingga Semenanjung Malaya.
Berdasarkan kutipan dari Macknight (1976), Nooteboom (1951/1952), Cense (1952), dan Paris (1842), menurut Horst, terdapat julukan seram untuk padewakang dengan cap stereotipe sebagai ‘perahu bajak laut asal Sulawesi di Persia’. Di abad ke-19, padewakang menjadi alat transportasi handal untuk mencari teripang di Australia.



Catatan Pires, berita dari Colonial Times, hingga hasil olahan Liebner, memastikan lebih tangguh orang Makassar bila dibanding dengan karakter bajak laut ala Pirates of Caribbean. Jack Sparrow, Hector Barbossa, dan Davy Jones, terlihat seperti anak kecil yang masih bermain perahu-perahu kertas, bila disepadamkan dengan bajak laut Makassar. Mereka telah berhasil membentuk suatu peradaban dan spirit korsa keberanian di seluruh dunia dari kejayaan maritim, tidak sebagai penimbun laut.

Zainuddin Tika dan kawan-kawan dalam Makassar Tempo Doeloe (2011: 49-74) berhasil mengumpulkan tokoh Makassar yang membentuk peradaban, di berbagai negara. Merekalah pembentuk peradaban di Benua Australia, Afrika Selatan, Mozambique, hingga Mandagaskar. Daeng Mangalle di Thailand, sosok pemberani yang kini masih dikenang, sehingga terdapat Kampung Makassar.Anaknya Louis Piere Pierre Daeng Rurung atau Daeng Rowrow de Macassar menjadi Panglima Perang Kerajaan Perancis di era Louis XIV atau Louis yang Agung (1638-1715). Hal yang sama untuk adik Daeng Rurung yakni Daeng Tulolo (Louis Dauphin de Macassar).

Karaeng Yusuf Gowa, Panglima Perang Kerajaan Inggris, melawan Tamil Nadu India Selatan. Karaeng Sangunglo, pahlawan di Ceylon (Srilangka). Leluhur Tun Abdul Razak yakni Karaeng Aji (Sultan Nasaruddin) menjadi tokoh sejarah di Malaysia. Tun Abdul Razak menjadi PM Malaysia. Namanya diabadikan menjadi sebuah jalan di perbatasan Makassar-Gowa.
Daeng Jowa atau di Timor Leste dikenal sebagai De Joang, menjadi penanda keberadaan orang Makassar


jung milik Pati Unus adalah yang terbesar yang dilihat oleh orang-orang dari daerah ini. Ia membawa seribu orang tentara di kapal, dan Yang Mulia dapat mempercayaiku ... bahwa itu adalah hal yang sangat luar biasa untuk dilihat, karena Anunciada di dekatnya tidak terlihat seperti sebuah kapal sama sekali. Kami menyerangnya dengan bombard , tetapi bahkan tembakan yang terbesar tidak menembusnya di bawah garis air, dan (tembakan) esfera (meriam besar Portugis) yang saya miliki di kapal saya berhasil masuk tetapi tidak tembus; kapal itu memiliki tiga lapisan logam, yang semuanya lebih dari satu koin tebalnya. Dan kapal itu benar-benar sangat mengerikan bahkan tidak ada orang yang pernah melihat sejenisnya. Butuh waktu tiga tahun untuk membangunnya, Yang Mulia mungkin pernah mendengar cerita di Malaka tentang Pati Unus, yang membuat armada ini untuk menjadi raja Malaka.



sumber      — Fernao Peres de Andrade, Suma Oriental.
Nota: - Kapal Jong Melayu 8 kali lebih besar daripada kapal Portugis di Melaka 

Sumber suma oriontal catatan tome pires

Tidak ada komentar:

Posting Komentar