Prasasti Guntur berangka tahun 829 Śaka (907 M), prasasti
ini sudah pernah dibaca dan diterjemahkan oleh Prof. Boechari, epigraf dari
Universitas Indonesia. Artikel yang membahas prasasti ini berjudul Jayapattra
Sekelumit tentang Pelaksanaan Hukum dalam Masyarakat Jawa Kuno, yang
dipublikasikan pada Simposium Sejarah Hukum tahun 1975. Prasasti ini
menceritakan dua pihak yang bersengketa, yaitu Pu Tabwǝl melawan Saṅ Dharma.
Berdasarkan hukum yang berlaku Pu Tabwǝl tidak bertanggungjawab atas utang yang
dibuat istrinya di luar pengetahuannya, apalagi mereka berdua tidak beranak. Karena
itu dalam perkara tersebut pihak Pu Tabwǝl yang menang harus diberi surat
keterangan di atas tembaga supaya di kemudian hari tidak terjadi gugatan oleh
anak cucu Saṅ Dharma terhadap anak cucu Pu Tabwǝl (Boechari, 2012: 239).
Sementara di bawah ini hasil pembacaan ulang oleh Prof. Arlo
Griffiths pada 8 Oktober 2008.
Observe
(1) // svasti śakavarṣātīta 829 śravaṇamāsa, tithi dvādaśi
śukla, ma, po(,) bu, vāra tatkālani pu tabvĕl.
(2) anag vanu a im guntur punpunaniṁ vihāre garuṁ
pinariccheda guṇadoṣanira de samaggat. pinapan.
(3) pu gavul. mu aṁ saṁ anakabvi pu gallam. vanu a i
puluvatu, sambandhanikaṁ guṇadoṣa, hana saṁ dharma ṅara-
(4) nya bapani maṁhampig. saṁkā ri vurakuṁ ya ta tumagiḥ pu
tabvĕl. tinagihakanya mas. su 1 ndātan hutaṁ
(5) pu tabvĕl. ya hutaṁ saṁ anakabvi, makaṅaran si campa, vu
aṁ sānak saṁ dharma, pajjaḥ pu a si campa, tinagih
(6) ta pu tabvĕl. de saṁ dharma, ndātan hanānakni pu tabvĕl.
mu aṁ si campa. ṅuniveḥ yar vruha rikaṁ hutaṁ ya
(7) ta mataṅyan. tka ri samaggat pinapan., lavan. tan hana
parṇnaḥniṁ hutaṁ maṅkana tumibā riṁ lakilaki ya ta-
Reverse
(1) n paṅavruḥnikaṁ lakilaki, ṅuniveḥ yan. tan hana anak
samvandha, tatra sākṣī rovaṁ rakryān. aputu,
(2) pu rakak. vu aṁ I taṁkil. , rovaṁ rakryān. hamĕ as. pu
kirat. vu aṁ I timvun. vsi, pu saṅgama vu aṁ I gu-
(3) ntur., mu aṁ guru vaju anakabvi samaggat pinapan. atuha,
nāhan. kveḥ niṁ sākṣī byakt(i)nyan. sampun.
(4) śuddhapariśuddha ikaṁ guṇadoṣa, likhitapātra dyaḥ raṅgal.
vu°aṁ °i varasiga || kunaṁ sugyan ta(t)ān paṅu-
(5) jara ya muvaḥ dlāhaniṁ dlāha ya donikeṁ jayapātra || //
||
Terjemahan (diambil dari saat mengikuti workshop dan dari
buku Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewat Prasasti Kumpulan Tulisan Boechari).
''Selamat tahun 829 Śaka yang telah berlalu, bulan Sravana,
tanggal 12, ma,po, bu, pada saat itu, Pu Tabwǝl, penduduk desa Guntur,
diperiksa oleh Samgat Pinapan Pu Gawul dan istrinya yang bernama Pu Gallam.
Karena dia ditagih utang oleh Saṅ Dharma, penduduk dari desa Wurakuṅ. Tetapi Pu
Tabwǝl tidak mau membayar, karena yang berutang ialah almarhumah istrinya (si
Campa), di luar pengetahuannya. Istrinya itu, yang bernama Si Campa, masih
saudara Saṅ Dharma. Tidak ada anak dari si Campa dan Pu Tabwǝl. Apalagi tidak
seorang pun yang tahu tentang utang tersebut. Perkara ini dikirimkan ke Samgat
Pinapan. Tapi Saṅ Dharma tidak hadir dalam persidangan. Itulah alasannya
dikalahkan oleh Samgat Pinapan. Lagi pula berdasarkan hukum yang berlaku utang
yang dibuat istri di luar pengetahuan suami, tidak menjadi tanggung jawab
suami, lebih-lebih kalau suami-istri itu tidak beranak. Keputusan itu diambil
dengan disaksikan oleh wakil-wakil dari desa Pinapan dan tiga desa di
sekitarnya (ada Pembantu Rakryan Putu, Pu Rakak dari desa Tamkil, Pembantu
Rakryan Hames, Pu Kirat dari desa Timbun Besi, dan Pu Sunggama, istri tua
Samgat Pinapan dari desa Guntur).
Jelaslah benar tidaknya. Orang yang menulis lempeng ini
adalah dyah Rangal. Tujuan dari lempeng kemenangan ini agar tidak ada yang
membicarakan masalah ini ke depannya dan selamanya. (supaya masalah tersebut
tidak diungkit-ungkit lagi oleh anak cucu kedua belah pihak sampai ke akhir
zaman).



Kepustakaan
Tugas Workshop Paleografi dan Epigrafi
Lombard, Denys.1990. Nusa Jawa Silang Budaya Bagian III :
Warisan Kerajaan-Kerajaan Konsentris. Terjemahan oleh Winarsih Partaningrat
Arifin dkk. 2000. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Boechari, 2012. Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat
Prasasti. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia.



Sumber :
Prasasti Shinta
9 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar